Usia anak memengaruhi cara mengasah perkembangan emosional dan sosial anak usia 1-5 tahun. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengasah dan melatih emosi anak agar ia mengenal dan bisa mengendalikan emosinya.
Usia 1-2 tahun
Di usia 1-2 tahun anak Anda sedang merasakan separate anxiety atau merasa tidak nyaman ketika berpisah dengan seseorang. Untuk melatih agar ia lebih mandiri, Anda bisa terpisah sebentar dengan si kecil.
Mengutip dari Healthy Children, berpisah sejenak bisa membantu anak lebih mandiri. Waktu berpisah tidak perlu terlalu lama, sekitar 10-15 menit cukup dan bisa ditingkatkan bila si kecil tenang.
Saat akan pergi, hindari untuk pergi secara tiba-tiba dan biasakan untuk berpamitan. Katakan padanya kalau Anda akan pergi sebentar dan akan kembali.
Ketika Anda pulang, sambut si kecil dengan antusias dan beri perhatian penuh padanya. Ini membuat anak merasa nyaman dan aman. Selain itu, perkembangan sosial dan emosional anak usia dini juga menjadi lebih baik.
Usia 2-3 tahun
Di fase perkembangan sosial dan emosional anak usia dini 2-3 tahun, si kecil cenderung lebih meledak-ledak.
Beritahu si kecil emosi yang sedang ia rasakan. Saat emosi anak meledak-ledak, lebih baik minta ia menceritakan apa yang sedang dirasakan daripada memarahinya.
Ini bisa membantu anak untuk mengenali perasaan apa yang sedang ia rasakan. Jika balita sedang menangis, tanya anak apa yang membuatnya menangis. Di sini ia belajar untuk menyebutkan emosinya sendiri.
Tidak hanya emosi negatif, kenalkan juga emosi positif, seperti sedang senang. Tanyakan apa yang membuatnya senang, tertawa, dan tersenyum.
Berikan tanggapan positif pada perasaannya agar ia merasa dihargai dan perkembangan emosional anak berjalan baik.
Usia 3-4 tahun
Tunjukkan empati pada perasaan anak. Saat anak Anda terlihat emosional, hindari untuk memarahi atau membentak anak karena ia bisa merasa diabaikan dan tidak dipedulikan.
Ubah sudut pandang Anda dan mulai berempati pada perasaan si kecil, bagaimana bila menjadi dia. Ini penting untuk membantu perkembangan emosional anak.
Sebagai contoh, ketika anak sedang menangis karena mainannya diambil teman, Anda bisa mengatakan “mainan diambil teman memang menyebalkan, tapi nanti kita coba untuk meminta mainan itu kembali ya.”
Ketika Anda ada di pihak anak, ia akan merasa lebih nyaman untuk mengatakan emosinya dibanding menyalurkannya dengan teriakan atau amarah.
Di usia ini, jadilah teman yang mengerti posisi si kecil agar anak merasa nyaman dan aman di dekat Anda.
Usia 4-5 tahun
Ada beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengasah perkembangan emosional dan sosial anak usia dini, yaitu:
Mengajarkan cara memecahkan masalah
Salah satu bagian penting dalam membangun perkembangan emosional dan sosial anak usia dini adalah mengajari anak cara menyelesaikan masalah atau problem solving.
Anak usia 4-5 tahun sudah bisa diajari tentang mengatasi persoalan sederhana yang dihadapinya.
Jika anak Anda tidak sengaja membuat temannya menangis, ajaklah ia berbicara dan berdiskusi. Posisikan sebagai pendamping yang bisa menerima masukan, agar anak nyaman saat diskusi dengan Anda.
Tanyakan apa yang sedang terjadi dan alasannya membuat anak lain menangis. Selain itu, arahkan ia untuk berani bertanggung jawab dan memecahkan masalah yang dihadapinya.
Di sini, anak Anda belajar untuk menyelesaikan masalah sendiri dengan baik.
Beri anak ruang untuk mengekspresikan diri
Hal yang juga dapat Anda lakukan untuk mendukung perkembangan emosional dan sosial anak usia dini adalah memberi contoh cara mengeskpresikan emosi.
Alasannya, anak adalah peniru perilaku orangtua dan orang di sekitarnya. Dia dengan mudah menirukan perilaku, perkataan, sampai kebiasaan orang lain.
Cara yang dapat dilakukan berbagi cerita dengan si kecil tentang apa yang terjadi di keseharian, misalnya ketika Anda baru pulang kerja atau sudah menyelesaikan pekerjaan rumah, luangkan waktu untuk curhat padanya.
Ceritakan betapa senangnya Anda hari itu, kesal, kecewa, dan perasaan lain. Ketika anak sedang mendengarkan cerita, secara tidak langsung dia akan meniru di kemudian hari.
Anak akan ikut bercerita tentang apa yang ia alami seharian. Ini waktu yang tepat untuk berdiskusi dan berbagi cerita dengan si kecil agar hubungan Anda dengan anak lebih dekat.
Ini akan membantu meningkatkan perkembangan emosional dan sosial anak di usia dini, dan mencegah gangguan tumbuh kembang anak. (Sumber: hellosehat.com)
Posting Komentar